PROPOSAL ANGKRINGAN WEDANG
GAIYA
Disusun
sebagai persyaratan tugas kewirausahaan
Dosen : Dr.
Drs. Sukirman S.pd. S.H. MM
Di susun
oleh :
Nama : Wita Marliana
NIM : 201511123
Kelas :
Paralel semester IV
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2016 / 2017
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada penulis,sehingga
penulis bisa menyelesaikan tugas proposal ini dengan segala bentuk kekurangan
dan kelebihan.
Shalawat
serta salam tak lupa penulishadiahkan kepada Nabi junjungan alam, Muhammad SAW,karna beliau telah membawa kita
dari alam kegelapan hingga kealam yang berilmu pengetahuan,dengan dibawanya
Saidinnul Islam.
Proposal dengan judul “ PROPOSAL
ANGKRINGAN WEDANG GAIYA” sengaja penulis buat
untuk memenuhi sebagian dari tugas mata kuliah Kewirausahaan,
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Kritik dan saran
selalu penulis nantikan demi perbaikan tugas-tugas selanjutnya. penulis mohon
maaf apabila dalam penulisan proposal ini banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, karna penulis
sendiri masih dalam tahap belajar. Dengan demikian penulis ucapkan terima kasih
kepada pembaca sekalian, dan semoga proposal ini dapat dipergunakan seperlunya.
6 April 2017
Penulis
ABSTRAK
Marliana,Wita.2017.AngkringanWedangGaiya.Proposal.Prodi
Kewirausahaan Fakultas Ekonomi.UniversitasMuria Kudus.18 Halaman. Kata Kunci
:Wirausaha, Angkringan.
Wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri
dengan mengerahkan segala sumber daya dan upay ameliputi kepandaian mengenali produk
baru,menentukan cara produksi baru, memasarkannya dan serta mengatur permodalan
operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai tinggi. Dalam hal ini salah
satunya adalah Angkringan.Angkringan yang kitakenal semua adalah sebuah tempat
yang penuh kesederhanaan.
Proposal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakter
masyarakat di Indonesia tentang hidup kesederhanaan.Dan juga bertujuan untuk mengetahui
perkembangan dunia usaha dalam melakukan strategi pemasarannya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
..................................................................................1
KATA PENGANTAR ...............................................................................2
ABSTRAK ..................................................................................................3
DAFTAR ISI ................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................5
1.1 Latar Belakang
.......................................................................5
1.2 Visi
dan Misi ...........................................................................6
1.3 TujuanProposal
.....................................................................6
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
...........................................................8
BAB III STRUKTUR ORGANISASI .....................................................9
BAB IV PRODUK USAHA .....................................................................10
BAB V ASPEK PEMASARAN ...............................................................12
BAB VI RENCANA KEUANGAN
.........................................................13
BAB VII PENUTUP
..................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendirian Usaha
Indonesia sebagai negara yang terkenal
dengan kesederhanaannya, menghadapi tantangan baru dalam dunia globalisasi.
Gaya hidup konsumerisme dan hedonistik merupakan akibat tidak langsung dari
globalisasi. Gaya hidup konsumerisme dan hedonistik berkembang karena
meningkatnya taraf hidup tetapi kesadaran terhadap nasionalisme dan budaya
sendiri berkurang. Hal ini banyak dijumpai didaerah perkotaan, dimana taraf
hidup orang yang tinggal disana lebih tinggi dari masyarakat yang hidup dipedesaan.
Kesederhanaan sebagai
seorang indonesia harus bisa dibangkitkan lagi sebagai ciri khas bangsa ini.
Melalui usaha angkringan, kita bisa melihat bahwa kesederhanaan Indonesia bisa
kita tumbuhkan kembali melalui usaha ini. Angkringan tetap mempertahankan
kesederhanaannya ditengah gaya hidup masyarakat yang terus berkembang.
Kesederhanaan ini bisa kita lihat dari bentuk tempat, jenis makanan dan
harganya sendiri. Kesederhanaan ini tetap dipertahankan sebagai suatu ciri khas
yang membedakannya dengan usaha lain.Usaha kecil dengan tetap mempertahankan
kesederhanaan melalui usaha angkringan.
Angkringan sebagai
sebuah usaha untuk menumbuhkan kembali ekonomi rakyat harus dapat ditopang agar
usaha ini tidak tergerus oleh gaya hidup sekarang. Angkringan didalam pola
pikir masyarakat, terutama masyarakat generasi muda yang telah banyak
terpengaruh oleh berkembangnya informasi memandang angkringan hanyalah sebagai
tempatnya orang tua dan tidak gaul.Maka dari itu diperlukan terobosan dan
campur tangan dari pemerintah daerah untuk mengembangkan usaha ini sebagai
usaha yang banyak dimininati oleh berbagai golongan. Dengan menyajikan menu
yang berbeda diantara menu yang ada di angkringan-angkringan yang lain, yaitu
menu Nasi Meong dan Wedang Gaiya dengan Variasi yang menarik .Untuk itu kami
membuat usaha kreatifitas inovasi angkringan yang berbeda dengan harga yang
relatif terjangkau di semua kalangan terutama kalangan mahasiswa.
Saat ini
kami melakukan usaha kecil menengah yaitu usaha kuliner. Makan & minum
merupakan kebutuhan pokok manusia setiap hari. Meskipun krisis multidimensi
melanda bangsa kita, namun kebutuhan akan makanan & minuman tidak dapat
berhenti demi kelangsungan hidup manusia. Dalam upaya memenuhi kebutuhan akan
makanan & minuman, banyak orang mendambakan dapat menikmati makanan yang
harganya relatif murah, rasanya nikmat, aman untuk dikonsumsi & memiliki
sesuatu yang khas. Karena itu kami menciptakan usaha ini. Selain itu, tujuannya
adalah dapat memperluas kesempatan usaha, memperluas lapangan pekerjaan bagi
angkatan kerja yang terus bertambah jumlahnya serta untuk meningkatkan
penghasilan masyarakat secara lebih merata dan juga melatih diri untuk bersikap
mandiri dengan tidak bergantung pada orang tua. Kami berharap usaha ini semakin
maju dan berkembang kedepannya dan menjadi suatu pengalaman yang dapat
menjadi acuan bagi kita dimasa depan dalam dunia usaha.
2.1 Visi, Misi,
dan Motto Perusahaan
- Visi
:
1. Menjadi
perusahaan kuliner yang tetap merakyat dan populer tanpa melihat strata sosial yang
ada.
2. Menjadi ukm
mandiri yang mencapai sukses di era global
- Misi
:
1. Menyediakan
menu makanan dan minuman dengan variasi yang berbeda yang sehat dengan
memperhatikan kualitas kebersihan.
2. Memberikan
harga yang murah tapi tidak merugikan.
3. Menghilangkan
srata sosial yang ada dan semua pembeli sama adanya.
4. Menyediakan
tempat yang nyaman untuk berkumpul.
- Motto:
Harga Melarat, Gaiya Ningrat.
3.1 Tujuan Pendirian Usaha
Kedai
Angkringan “ Wedang Gaiya “ adalah suatu usaha kuliner yang kami buka
untuk semua kalangan mayarakat yaitu sebuah warung multi-user yang tidak
memperlihatkan strata sosial, dari yang berpehangsilan kecil maupun besar, baik
pelajar, petani, mahasiswa, tukang becak, anak-anak perantauan, mahasiswa,
budayawan dan seniman, karyawan hingga eksekutif. Dalam usaha ini kami
menekankan pada kualitas makanan dan kenyamanan pembeli, sehingga pembeli
merasakan fell free. Dengan model bisnis strategi pemasaran dan
pelayanan yang baik dengan tim menajemen yang kompetitif dan suka
bereksploarasi, sehingga usaha ini mempunyai peluang yang bagus kedepannya.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan
|
Kedai Angkringan “ Wedang Gaiya “
|
Nama Pimpinan
|
Wita Marliana
|
Alamat
|
Jl. MH Basuno Ploso Kudus
|
No. Telepon
|
081229339393
|
Email
|
Wedang.gaiya@gmail.com
|
Bidang Usaha
|
Kuliner
|
Badan Hukum
|
-
|
Kedai Angkringan “ Wedang Gaiya “
ini belum memiliki badan usaha, baik UD, Fa, CV, atau PT. Kemudian, untuk
tahun-tahun mendatang, angkringan ini akan mengurus perijinan untuk PT. Badan
usaha ini relative tidak banyak memerlukan biaya untuk pengurusannya. Aspek
legalitas diperlukan, mengingat nantinya diharapkan Angkringan akan
mengembangkan usaha dan membutuhkan bantuan lembaga keuangan yang biasanya
menuntut adanya badan hukum untuk usaha.
Tempat merupakan salah satu kunci
sukses, jadi pemilihan tempat harus di pikirkan matang-matang karena tempat ini
juga merupakan sarana promosi. Kami memilih tempat yang sangat produktif yaitu
sekitar kampus, kost-kostan dan lingkungan pelajar.kami memantapkan lokasi di
depan Jl. MH Basuno Ploso Kudus.
BAB III
STRUKTUR
ORGANISASI
Kami membuat struktur organisasi
untuk pembagian tugas dan pertanggungjawaban yang jelas. Hal ini kami buat
dengan memecah tim menjadi bagian-bagian yang memiliki tugas masing-masing
sehingga usaha ini menjadi efektif dan tanggap dalam melayan pelanggan. Berikut
adalah bagan struktur organisasi dari usaha ini.
Direktur
|
Wita Marliana
|
Manager Pemasaran
|
Yudha Setyo Nugroho
|
Manager Keuangan
|
Nafhasya Callista
|
Manager Operasional
|
Raja Valero Putra
|
Uraian Tugas
1. Pimpinan :
Memimpin, mengawasi, dan terus memantau perkembangan usaha yang di geluti,
serta membuat keputusan – keputusan dan perencanaan pengembangan usaha yang
memiliki prospek sesuai dengan kebutuhan konsumen maupun pelanggan atas dasar
kesepakatan bersama/musyawarah.
2. Manajer
Pemasaran : Memperkenalkan, memasarkan, mempromosikan, serta memberi sistem
pelayanan terbaik kepada konsumen/pelanggan.
3. Manajer
keuangan : Mengelola dan meng-audit keuangan perusahaan agar tidak terjadi
penyimpangan dalam penggunaannya, serta memperhitungkan anggaran keuangan
dengan sebaik-baiknya.
4. Manager
Operasional : Membuat standart operasional(SOP),Melakukan survai target
lokasi,Menentukan dan menganalisa sarana dan prasarana,Mengembangkan
perusahaan,Menyusun dan membuat tugas para pimpinan lapangan sesuai dengan job
desc masing-masing.
BAB IV
PRODUK USAHA
Angkringan kami akan menawarkan
beberapa produk makanan dan minuman dengan harga terjangkau namun kualitas
dapat dibandingkan dengan makanan dan minuman yang di jual dengan harga mahal.
Karena kami menjual produk yang dapat terjangkau oleh semua golongan, khusunya
mahasiswa yang sangat identik dengan angkringan ini. Agar konsumen tidak
berpaling ke produk orang lain, maka sebisa mungkin kami jaga kualitas cita
rasa makanan yang akan ditawarkan kepada konsumen. Karena dalam menjalankan
bisnis makanan, cita rasa produk makanan yang lezat menjadi kunci utama sebuah
bisnis untuk mencapai kesuksesan.
Penetapan harga merupakan salah satu
strategi dalam penarikan pelanggan dalam usaha kami ini. Kami mematok harga
yang terjangkau untuk semua kalangan.
No.
|
Menu
|
Kisaran harga jual
|
1.
|
Nasi Meong
|
Rp.3.000
|
2.
|
Nasi Kucing Isi Tempe
|
Rp.2.500
|
3.
|
Nasi Kucing Isi Teri
|
Rp.2.500
|
4.
|
Bacem tahu
|
Rp.1.000
|
5.
|
Bacem tempe
|
Rp.1.000
|
6.
|
Gorengan Tahu isi
|
Rp.500
|
7.
|
Pisang goreng
|
Rp.500
|
8.
|
Tahu goreng
|
Rp.500
|
9.
|
Tape goreng
|
Rp.500
|
10.
|
Sate Kikil
|
Rp.2.000
|
11.
|
Sate Kulit
|
Rp.2.000
|
12.
|
Sate usus
|
Rp.2.000
|
13.
|
sate keong
|
Rp.2.000
|
14.
|
ceker ayam
|
Rp.2.000
|
15.
|
Kopi
|
Rp.2.000
|
16.
|
Wedang Gaiya
|
Rp.3.000
|
17.
|
Teh hangat
|
Rp.2.000
|
18.
|
Kopi susu
|
Rp.2.000
|
Produk
yang ditawarkan adalah produk yang terjagkau untuk semua golongan yaitu dengan
menu makanan utama adalah Nasi Meong dan Wedang Gaiya di tambah dengan aneka
gorengan mulai dari pisang goreng, tahu goreng, tape goreng, kroket, tempe
goreng, sate usus atau sate tusuk, sate telur puyuh bacem, sate keong, sate
kulit, ceker ayam, kerupuk, bacem tahu, tempe bacem dan sambel teri atau oseng
tempe. Sementara minumnya kami menawarkan aneka teh panas, wedang jahe, kopi
jahe, susu jahe, wedang kopi, kopi susu, wedang jeruk.
BAB V
ASPEK PEMASARAN
Strategi pemasaran bisa dilakukan
dengan sangat gampang. Pertama, pelayanan yang baik tersebut harus
dilakukan terus menerus agar banyak pelanggan yang makan di angkringan kita.
Kedua, menjaga kualitas kuliner yang di tawarkan. Ketiga, kami juga memilih
lokasi strategis di dekat kost-kostan, di dekat kontrakan, di tempat yang
banyak orang nongkrong dan mempunyai suasana yang bagus dan indah agar
pelanggan betah betah berada di angkringan kita. Keempat, melakukan promosi
dengan banner, spanduk, dan brosur.
Misi Pemasaran
Misi kami dalam usaha angkringan ini
adalah memberikan produk dan pelayanan yang memuaskan untuk pelanggan.
“Kepuasan anda kebahagian kami”
Tujuan pemasaran
1.1 Mempertahankan
pertumbuhan dan perkembangan usaha dengan berbentuk jaringan usaha
yang memiliki tempat strategis.
2.1 Mengurangi
biaya produksi untuk meningkatkan laba.
Pasar sasaran
Usaha sejenis di Kota Kudus mungkin
sudah banyak, namun kami lebih memayoritaskan kualitas produk yang kami
tawarkan kepada pelanggan dan pelayanan yang memuaskan. Apabila usaha ini maju
dan berkembang maka kami akan membuka cabang di daerah Karisidenan plat K.
Penentuan posisi
Angkringan “ Wedang Gaiya “ ini akan
memposisikan diri sebagai usaha kuliner yang selalu menjaga kualitas produk dan
kepuasan pelanggan. Dengan tim yang berpengalaman akan menjadikan usaha ini
maju dan berkembang.
Bauran pemasaran
Bauran pemasaran Angkringan “ Wedang
Gaiya “ ini tediri dari pendekatan-pendekatan terhadap produk (product),
penetapan harga (price), tempat (place), promosi (promotion) yang dikenal
dengan “marketing mix” . Angkringan juga menambahkan bauran pemasaran menjadi
3P yaitu, orang (people), proses (proces), (physical evidence)
BAB VI
RENCANA KEUANGAN
Rincian Anggaran
1. Modal awal : Rp. 11.000.000,00.
2. Pengeluaran dan pembelian
Dalam usaha
ini kami melakukan pengeluaran sebesar Rp. 11.000.000,00, dengan rincian
sebagai berikut:
No.
|
Kelompok dan jenis barang
|
Item
|
Harga per item
|
Jumlah
|
|
1.
|
Gerobak
|
-
|
-
|
-
|
|
Gerobak etalase
|
1
|
Rp. 4.000.000,00
|
Rp. 4.000.000,00
|
||
Lampion
|
20
|
Rp. 20.000,00
|
Rp. 400.000,00
|
||
Gembok dan kunci
|
1
|
Rp. 50.000,00
|
Rp. 50.000,00
|
||
2.
|
Peralatan
|
-
|
-
|
-
|
|
Piring milamin
|
50
|
Rp.
5.000,00
|
Rp. 250.000,00
|
||
Meja Lesehan
|
10
|
Rp. 100.000,00
|
Rp. 1.000.000,00
|
||
Gelas Beling
|
50
|
Rp
3.000,00
|
Rp. 150.000,00
|
||
Sendok
|
100
|
Rp.
1.500,00
|
Rp. 200.000,00
|
||
Keranjang Etalase
|
30
|
Rp.
5.000,00
|
Rp. 150.000,00
|
||
Tempat sambal
|
10
|
Rp. 10.000,00
|
Rp. 100.000,00
|
||
Tempat tissue
|
10
|
Rp. 10.000,00
|
Rp. 100.000,00
|
||
Tissue
|
10
|
Rp. 5.000,00
|
Rp. 50.000,00
|
||
Ember
|
3
|
Rp. 40.000,00
|
Rp. 120.000,00
|
||
Kain lap
|
5
|
Rp.
10.000,00
|
Rp. 50.000,00
|
||
Kakulator
|
1
|
Rp. 50.000,00
|
Rp. 50.000,00
|
||
Asbak
|
10
|
Rp.
10.000,00
|
Rp. 50.000,00
|
||
Termos
|
2
|
Rp. 100.000,00
|
Rp. 200.000,00
|
||
Keranjang sampah
|
3
|
Rp. 20.000,00
|
Rp. 60.000,00
|
||
Nota harian
|
1
|
Rp.
5.000,00
|
Rp.
5.000,00
|
||
Daftar menu
|
10
|
Rp.
5.000,00
|
Rp. 50.000,00
|
||
Toples(gula dan kopi)
|
2
|
Rp. 10.000,00
|
Rp. 20.000,00
|
||
Ceret
|
2
|
Rp. 45.000,00
|
Rp. 90.000,00
|
||
Pemeras jeruk
|
1
|
Rp. 15.000,00
|
Rp. 15.000,00
|
||
Meja kecil
|
10
|
Rp. 50.000,00
|
Rp. 500.000,00
|
||
Tikar yang lebar
|
10
|
Rp. 100.000,00
|
Rp. 1.000.000,00
|
||
Kompor gas + elpiji
|
1
|
Rp. 1.100.000,00
|
Rp. 1.100.000,00
|
||
Alat-alat penggorengan
|
1
|
Rp. 250.000,00
|
Rp. 250.000,00
|
||
3
|
Promosi
|
-
|
-
|
-
|
|
Spanduk
|
1
|
Rp. 50.000,00
|
Rp. 50.000,00
|
||
Brosur
|
500
|
Rp.
200,00
|
Rp. 100.000,00
|
||
Pamflet
|
50
|
Rp.
500,00
|
Rp. 25.000,00
|
||
|
|||||
4
|
Sewa Tempat
|
Perbulan
|
Rp. 500.000,00
|
||
Lain-lain
|
Rp. 400.000,00
|
||||
Total pengeluaran
|
Rp. 11.000.000,00
|
||||
Estimasi Omzet
Kami
mempunyai 10 meja yang 1 mejanya dapat menampung satu kelompok yang terdiri
dari 4 orang. sama artinya 4 orang X 10 Meja = 40 orang. Setiap 1 kelompok kami
rata-ratakan menghabiskan waktu 1 jam sehingga dalam kurun waktu 1 jam ada 40
orang/pengunjung.
Kami
mempunyai jam buka efektif perhari yaitu 6 jam X 40 pengunjung/jam = 240
pengunjung/hari. jika dikalkulasikan total pengunjung perbulan sama dengan 240
X 30 hari = 7,200 pengunjung. kami rata-ratakan setiap pengunjung berbelanja di
kedai kami Rp. 10.000,- . Sama artinya dengan estimasi omzet perbulan
yaitu 7.200 X Rp. 10.000,- = Rp. 72.000.000,-
Pengeluaran
Bulanan
Biaya untuk masak & makanan @300.000 x 30
hari : Rp. 9.000.000,-
Gaji 4 karyawan ( 2 masak, 2 pelayan, ) : Rp. 5.000.000,-
Listrik + uang keamanan lingkungan : Rp. 200.000,-
Sewa lokasi : Rp. 1.000.000,-
Saweran keamanan setempat : Rp. 200.000,-
Biaya promosi bulanan : Rp. 200.000,-
Gaji 4 karyawan ( 2 masak, 2 pelayan, ) : Rp. 5.000.000,-
Listrik + uang keamanan lingkungan : Rp. 200.000,-
Sewa lokasi : Rp. 1.000.000,-
Saweran keamanan setempat : Rp. 200.000,-
Biaya promosi bulanan : Rp. 200.000,-
____________-
Total pengeluaran bulanan
Rp. 15.600.000,-
Omzet Bersih Per-Bulan
Rp. 72.000.000,00 – Rp.
15.600.000,00 = Rp. 56.400.000,00
Dengan demikian, dari hasil
perhitungan tersebut kita dapat mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang
dilakukan dan menguntungkan secara ekonomis, yaitu dengan 2 kriteria penilaian
sebagai berikut:
1) Pay
back Period (PP)
( Omzet Per-Bulan – Pengeluaran Awal
) X 1 Bulan
( Rp. 56.400.000,00 – Rp. 11.000.000,00
) X 1 Bulan = 0,25 Bulan/25 Hari
2) Net
Present Value (NPV)
Merupakan perbandingan antara PV kas
bersih dengan PV investasi selama umur investasi yaitu:
NPV
= ∑ CF t
(1+k)t
= Rp. 11.000.000,00
(1+11.000.000)1
= 0,12
Keterangan:
NPV bernilai nol atau positif ,
berarti PV dari arus kas masuk sama dengan atau lebih besar dari PV dari arus
kas keluar. Dengan demikian, ini menunjukkan bahwa arus kas proyek tepat cukup
untuk:
2.1 Membayar kembali modal
yang diinvestasikan.
2.2 Menyediakan tingkat
keuntungan yang disyaratkan pada modal.
2.3 Arus kas proyek akan
menghasilkan suatu sisa keuntungan yang akan dinikmati oleh pengurus usaha.
BAB
VII
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari ulasan di atas dapat
disimpulkan bahwa:
1.
Angkringan “ Wedang Gaiya “
merupakan suatu usaha kecil menengah yang didirikan oleh beberapa orang
dengan tujuan yang sama.
2.
Usaha angkringan ini akan didirikan
di Jl. MH BASUNO PLOSO JATI KUDUS
3.
Melihat perilaku manusia yang
bersifat konsumtif, usaha ini sangat cocok untuk di jadikan UKM.
4.
Kami akan melakukan promosi untuk
meningkatkan usaha ini.
5.
Dan usaha ini dapat
dan layak untuk di danai.
DAMPAK SOSIAL DAN LINGKUNGAN
·
Dampak
Lingkungan
Suasana yang santai penuh
kekeluargaan dan keakraban baik dari pedagangnya maupun dari para pembelinya.
Adanya kenyamanan dan keleluasaan yang ditawarkan Angkringan “ Wedang Gaiya “
yang menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan angkringan dengan
warung makan lain yang telah ada. Tanpa melihat strata sosial yang ada para
pelanggan berbaur menjadi satu.
·
Dampak
Sosial
Angkringan telah menjadi tempat
konsumsi bagi semua lapisan sosial dalam masyarakat. Entah lapisan bawah,
menengah atau yang disebut sebagai lapisan sosial atas. Angkringan sendiri
menjadi istimewa karena interaksi sosial yang terjadi di dalamnya. Warung yang
bisa menjadi contoh sebuah sistem paling sederhana yang sebenarnya pantas
menjadi model untuk hubungan sosial, meskipun tidak bisa mencakup semua aspek.
Egaliter atau sederajat adalah ciri khas utama warga angkringan. Tidak peduli
siapa yang datang ke angkringan. Apabila ia sudah datang ke angkringan, ia
harus siap berbaur tanpa memakai jabatan doktor, insinyur, pengacara, haji,
atau yang lainnya. Inilah yang membuat warga angkringan menjadi akrab. Belajar
mendengar orang lain sekaligus belajar menyampaikan pendapat pun menjadi
aktivitas biasa yang tak membosankan, ditemani gorengan dan sesekali sruputan
wedang jahe.
Lampiran
Renungan Harian katolik
BalasHapus