Rabu, 10 Mei 2017

PROPOSAL KONVEKSI PAKAIAN

PROPOSAL KONVEKSI PAKAIAN
FIORELLA FASHION 

Disusun sebagai persyaratan tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen : Dr.Drs.SUKIRMAN.S.pd.SH.MM




                    Disusun oleh :
  Rika yuliana            (201511362)


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2016 / 2017






Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada penulis,sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas proposal ini dengan segala bentuk kekurangan dan kelebihan.
                  Shalawat serta salam tak lupa penulishadiahkan kepada Nabi junjungan alam,  Muhammad SAW,karna beliau telah membawa kita dari alam kegelapan hingga kealam yang berilmu pengetahuan,dengan dibawanya Saidinnul Islam.
                 Proposal dengan judul “PROPOSAL KONVEKSI PAKAIAN FIORELLA FASHION” sengaja penulis buat untuk memenuhi sebagian dari tugas mata kuliah Kewirausahaan,  Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
      Kritik dan saran selalu penulis nantikan demi perbaikan tugas-tugas selanjutnya. penulis mohon maaf apabila dalam penulisan proposal ini banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, karna penulis sendiri masih dalam tahap belajar. Dengan demikian penulis ucapkan terima kasih kepada pembaca sekalian, dan semoga proposal ini dapat dipergunakan seperlunya.


                                                                                                                                                                                                                                                6 April 2017


Penulis





ABSTRAK

           Sejalan dengan meningkatnya peranan sektor perdagangan, industri dan jasa dalam sistem perekonomian Indonesia, maka kesempatan tenaga kerja disektor pertanian lambat laun menunjukkan kecenderungan penurunan.
           Pengembangan sektor usaha kecil dan menengah, sesungguhnya dirasakan sebagai salah satu strategi yang cukup ampuh untuk mengatasi berbagai gejolak dari perubahan struktural di sektor industridan pertanian serta untuk mengurangi dampak terjadinya kemiskinan.Sebagai akibat dari berkurangnya lapangan pekerjaan dalam usaha tani dipedesaan,juga berpengaruh terhadap kaum wanita sebagai salah satu komponen rumah tangga pedesaan. Pada akhirnya kaum wanita mencari pekerjaan ke luar sektor pertanian baik diwilayah pedesaan maupun diwilayah perkotaan.Berangkat dari kerangka berfikir inilah, maka kami berinisiatif untuk membentuk usaha konveksi pakaian Fiorella Fashion.
           Usaha ini kedepannya diharapkan dapat berkembang dan mampu menarik minat masyarakat lainnya untuk bergabung dalam usaha ini. Dan untuk tujuan itulah,peran pemerintah, dalam hal ini Kementrian Sosial Republik Indonesia, sangat kami perlukan melalui program-program pemberdayaan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 







BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

NAMA USAHA
Nama usaha yang kami bentuk  bernama  Fiorella Fashion.

 ALAMAT USAHA
            Adapun Fiorella Fashion berdomisili di  Jalan Kapten Ali Mahmudi Nomor 489 Desa Bacin RT. 02 / RW. 03 Kecamatan Bae Kabupaten Kudus, Kodepos 59325.

DESKRIPSI USAHA 
            Bisnis konveksi adalah suatu jenis bisnis yang cukup populer di indonesia. Tersebar disetiap daerah. Kepopuleran bisnis konveksi utamanya adalah karena disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena produk yang dihasilkan oleh industri konveksi, yaitu pakaian yang merupakan kebutuhan dasar manusia, maka market untuk bisnis konveksi akan selalu ada. Pangsa pasar yang jelas, membuat banyak orang yang mengadu peruntungan dibisnis ini.
           Yang kedua, bisnis konveksi menjadi populer karena entry barrier  untuk bias memulai bisnis ini tidak terlalu besar. Seseorang bisa memulai bisnis ini hanya dengan bermodalkan dua atau tiga buah mesin jahit. Dan mesin jahit, adalah satu mesin produksi yang cukup terjangkau harganya oleh masyarakat. Dengan bisnis ini seseorang dapat menjalankan usahanya dari garasi rumah atau ruangan kecil yang memiliki luas hanya beberapa meter persegi saja.
Sedangkan untuk masalah pemasaran produk, bisnis ini cukup menjanjikan untuk dilakukan, kebutuhan masyarakat terhadap produk konveksi sangatlah luas. Dan Kabupaten Kudus sesungguhnya menyimpan peluang pasar yang sangat besar bagi usaha konveksi. Seperti untuk kebutuhan seragam karyawan pabrik, seragam sekolah, kebutuhan hari raya seperti idul fitri, dan lain sebagainya. 

TUJUAN

·        Menciptakan lapangan pekerjaan, khususnya untuk ibu – ibu yang hanya mempunyai keahlian menjahit.
·         Meningkatkan sumber penghasilan yang menjadi sumber penghasilan mereka selama ini, dengan harapan dapat merangsang munculnya motivasi dan inovasi produk dalam menjalankan usaha mereka.
·        Mengembangkan industri rumah tangga.


SASARAN 

Sasaran dari Usaha konveksi pakaian Fiorella Fashion ini adalah :

·        Para karyawan yang di PHK dari pabrik.
·        Para ibu-ibu rumah tangga yang memiliki keahlian menjahit sebagai pekerjaan sampingan. 



KEGIATAN USAHA

           Kegiatan usaha konveksi adalah  proses dari kain menjadi pakaian siap pakai. Usaha konveksi dapat didefinisikan sebagai industri kecil skala rumah tangga yang melayani pembuatan pakaian jadi secara masal dalam jumlah banyak. Model pakaian yang diproduksi biasanya berupa kaus, kemeja, celana, jaket, jas almamater, busana muslim, dan sebagainya yang dipesan berdasarkan ukuran standar yang sudah ditentukan.
            Karena produk yang dihasilkan oleh industri konveksi termasuk kedalam salah satu kebutuhan dasar manusia, kepopuleran bisnis konveksi ini diprediksi akan terus meningkat. Didukung oleh permintaan pasar yang begitu besar peluang untuk memulai dan mengembangkan usaha konveksi juga dirasa sangat besar. 
            Seperti halnya proses produksi pakaian yang dilakukan dalam industri garmen, untuk mengubah kain atau barang setengah pakai menjadi pakaian siap pakai terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Mulai dari proses pemotongan kain sesuai dengan pola baju yang dinginkan, proses menjahit, dan proses merapikan baju.
Dalam industri konveksi, proses ini biasa disebut dengan nama cut, make, and trim.
·      Cutting     : pembuatan pola atau patron, marker, cutting, dan numbering.
·      Making     : menjahit dari awal sampai menjadi bahan siap pakai.
·      Trimming    : washing/dyeing, buang benang, ironing/setrika, labeling, dan packing.

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI

`

BAB  IV
PRODUK USAHA

·                  JENIS PRODUK
          Kami memproduksi gamis, dengan proses sebagai berikut :

1.      Kain soft jins dengan timbul bunga-bunga di proses dalam pemotongan.
2.      Kain yang telah di potong sesuai desain di bordil di dalam mesin bordil.
3.      Kain yang telah selesai di bordil di jahit sesuai desain dan di beri riesleting.
 4.      Setelah selesai penjahitan dan pemasangan riesleting kemudian di obras agar   
           mendapatkan kwalitas yang rapi dan halus.
5.      Setelah itu penyetrikaan.
6.      Setelah selesai di setrika lalu di masukkan dalam plastik.
7.      Dan yang terakhir di ikat dengan tali, 1 ikat berisi 10 potong.

·                  PERALATAN USAHA
·         Mesin pemotong kain
·         Membeli mesin jahit
·         Mesin obras sebanyak
·         Mesin pasang kancing
·         Mesin bordil
·         1 unit Komputer untuk gambar bordil

·                  BAHAN BAKU
           Kami menggunakan bahan baku berupa kain soft jeans, yang berkualitas  dan menggunakan benang yang bermutu. Kami membeli bahan baku kain dari bandung dengan perantara penjual kain di Kudus.  Seperti Elka, ESHABE dan lainnya.




·                  KELEBIHAN DAN KEUNGGULAN PRODUK

          Produk kami fashionable dan bermutu tinggi, Kain tidak luntur, benang tidak luntur dan rapi. Jahitan pun sangat rapi, kami mematok harga yang murah. Dan mengemas produk dengan baik sehingga konsumen akan tertarik.

BAB V
ASPEK PEMASARAN

a.       Analisis target pelanggan/ konsumen
Target pelanggan kami adalah para pedagang di pasar grosir, dengan modal yang cukup besar  perusahaan kami masuk ke dalam pasar grosir, kami tidak membutuhkan pedagang(pelanggan) yang banyak bagi kami cukup 10 pedagang, dengan daya beli 100 potong perhari disetiap pedagang.

b.      Strategi  penentuan harga
1.      Penentuan harga berdasarkan Biaya Produksi
Harga kami tentukan dengan menghitung semua biaya produksi per potong           
ditambah Rp5000 , misal semua bahan dan biaya produksi adalah Rp50.000
harga jualnya menjadi Rp55.000 perpotong.
2.      Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan
                        Namun pada 2 bulan sebelum hari raya idul fitri keuntungan per potong kami                                 tingkatkan menjadi Rp7000, karena semakin banyaknya permintaan.

c.       Strategi  promosi
1.      Penjualan personal (Personal Selling)
Dengan secara personal kami melakukan penjualan dengan tidak banyaknya konsumen yang kami rencanakan, dengan membawa beberapa contoh produk kami menawarkan langsung pada calon pelanggan atau konsumen kami.
2.      Hubungan Masyarakat (publik relation)
Promosi kami juga dengan mengenalkan,membangun citra produk dan memberi kesan yang baik pada masyarakat lewat jejaring sosial face book, untuk masalah membeli bisa datang ke pelanggan kami yang ada di pasar grosir. Dengan seperti itu kami bisa lebih menghemat biaya promosi, karena di face book promosinya gratis.

d.      Strategi  Distribusi
1.      Saluran Langsung
Melakukan transaksi secara langsung pada pelanggan dengan perantara pemasaran. Barang kami yang sudah siap kirim kami distribusikan ke pasar grosir, model pendistribusiannya kami menjual secara grosir, kami tidak memberikan barang di semua  pedagang namun kami memberikan barang pada tiap blok, tiap blok hanya ada 2 kios atau pedagang, tujuannya adalah meningkatkan keuntungan, dan menghindari banyaknya persaingan antar pedagang.

e.       Strategi produk
1.Fleksebilitas produk
Fleksebilitas produk yang akan menciptakan variasi-variasi atas berjalannya waktu, sesuai trend dan dari permintaan konsumen atau pelanggan. Dan juga membuat variasi-variasi produk dengan ber experimen yang dilakukan oleh tim kreatif.

BAB IV
RENCANA KEUANGAN

a.       Biaya pembelian mesin:
Mesin pemotong kain 4 unit per unit Rp 400.000 =                          Rp1,6jt
Membeli mesin jahit sebanyak 60 mesin per unitn Rp1.500.000 =   Rp90jt
Mesin obras sebanyak 4 unit, per unit nya Rp 2.000.000 =              Rp8jt
Mesin pasang kancing 2 unit Rp 600.000 =                                      Rp1,2jt
Mesin bordil 1 unit =                                                                       Rp 190jt
1 unit Komputer untuk gambar bordil=                                            Rp4jt
Jumlah keseluruhan                                                                      Rp294.800.000
b.      Biaya operasional per bulan
Biaya tagihan listrik perbulan                                                      Rp1.500.000
Biaya penyusutan mesin 10% =                                                  Rp29.480.000
Biaya transportasi (solar) untuk pengiriman barang per hari       Rp50.000
Biaya makan siang perhari untuk 70 karyawan Rp5000 X 70=  Rp350.000
Gaji satpam dan clining service                                                  Rp 6.400.000
Gaji karyawan jahit Rp30.000 X 50=                                         Rp 1.500.000
Gaji karyawan obras Rp20.000 X  4=                                        Rp 80.000
Gaji  karyawan penyetrika dan pengemasan Rp 20.000 X  4=   Rp80.000
Gaji tim kreatif dan desain gambar bordil Rp 40.000 X 4=        Rp160.000
Gaji karyawan potong kain Rp 30.000 x 4=                               Rp120.000
Gaji sopir                                                                                    Rp 40.000
Gaji marketing Rp50.000 X 2 =                                                  Rp 100.000
Gaji karyawan administrasi                                                         Rp50.000
Jumlah keseluruhan                                                                    Rp2.530.000
Jumlah keseluruhan perbulan, dikali 20 =                                  Rp87.980.000
c.       Biaya bahan baku
1pis kain Rp 1.700.000 x 28=                                  Rp47.600.000
Harga 1 benang Rp1500, di kalikan 375=                Rp562.500
Biaya bordil per potong Rp4000 ,di kalikan 1500 = Rp6.000.000
Riesleting 1 =Rp500, di kalikan 1500=                     Rp750.000
Kemasan 1 potong Rp200, di kalikan 1500=            Rp300.000
Jumlah keseluruhan                                                  Rp55.212.500
Jumlah keseluruhan dikali 20 hari kerja =                Rp1.104.250.000
d.      Jumlah biaya perbulan secara keseluruhan
Jumlah biaya bahan baku                                         Rp1.104.250.000
biaya operasional                                                     Rp87.980.000)+
Jumlah keseluruhan                                               Rp 1.192.230.000
e.       Arus kas penerimaan per hari
Rata-rata harga jual barang kami adalah Rp50.000
1000 potong x Rp50.000 = Rp50jt, dikali 30hari=              Rp1.500.000.000
Dikurangi semua biaya pengeluaran=                                 Rp1.192.230.000-
Keuntungan perbulan kami =                                              Rp308.230.000

BAB VII
PENUTUP
           Usaha konveksi dapat didefinisikan sebagai industri kecil skala rumah tangga yang melayani pembuatan pakaian jadi secara masal dalam jumlah banyak. Model pakaian yang diproduksi biasanya berupa kaus, kemeja, celana, jaket, jas almamater, busana muslim, dan sebagainya yang dipesan berdasarkan ukuran standar yang sudah ditentukan.
           Proses produksi dilakukan dalam usaha konveksi secara keseluruhan dilakukan oleh tiap-tiap operator jahit, mulai dari menjahit kerah, lengan, dan seterusnya sampai menjadi satu pakaian utuh. Setelah menjadi satu pakaian utuh, mereka akan menjahit potongan kain berikutnya menjadi satu pakaian utuh lainnya. Tidak seperti proses produksi pakaian di pabrik garment yang  dilakukan berdasarkan jenis proses.


BAB VIII
LAMPIRAN




5 komentar: